Senin, 30 Juni 2014

Tali temali dan Pionering

A.           Macam-macam Simpul

1.              Membuat Simpul Anyam Berganda (Double Sheet Bend)

Membuat Simpul Anyam Berganda atau Double Sheet Bend sebenarnya akan sangat mudah bila sebelumnya telah menguasai keterampilan kepramukaan membuat simpul anyam. Memang simpul anyam berganda merupakan pengembangan dari simpul anyam terutama untuk meningkatkan daya ikat (kekuatan) tali dalam menyimpul.
Simpul anyam berganda atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai double sheet bend, tidak hanya mempunyai kemiripan bentuk dengan simpul anyam. Namun fungsi atau kegunaan simpul ini pun nyaris sama. Keduanya berguna untuk menyambung dua buah utas tali kering yang ukurannya tidak sama besar. Bedanya, simpul anyam berganda digunakan jika perbedaan ukuran antara dua utas tali yang disambung tersebut sangat besar.
Sehingga bisa dikatakan bahwa jika ingin menyambung dua utas tali kering yang ukurannya sama, gunakansimpul mati. Jika kedua utas tali berbeda ukuran (yang satu besar dan satunya lagi kecil), gunakan simpul anyam. Dan jika perbedaan ukuran tersebut sangat mencolok (yang satu sangat besar dan satunya sangat kecil), gunakanlah simpul anyam berganda.
Double sheet bend

Cara Membuat Simpul Anyam Berganda

Membuat Simpul Anyam Berganda tidaklah sulit terutama jika sebelumnya telah menguasai simpul anyam. Karena itu, sebelum mempelajari simpul ini, diharapkan telah bisa membuat simpul anyam terlebih dahulu.
a.       Tekuk ujung tali yang besar
b.      simpul anyam bergandaMasukkan ujung tali kecil (dari atas ke bawah), kemudian lingkarkan di bawah kedua utas tali besar yang ditekuk tadi (gambar 1)
c.       Selipkan ujung tali kecil di sela-sela antara tali besar dan kecil (gambar 2)
d.      Lingkarkan ujung tali kecil pada kedua utas tali besar seperti langkah kedua.
e.       Selipkan ujung tali kecil di sela-sela antara tali besar dan kecil lagi seperti langkah ketiga (gambar 3).
f.       Tarik dan eratkan kedua utas tali hingga simpul menjadi erat.
Simpul anyam berganda telah selesai dibuat. Jika dicermati, mulai langkah pertama hingga ketiga di atas sama persis seperti membuat simpul anyam. Dan jika diakhir dilangkah tersebut (langkah ketiga; gambar 2), telah tercipta simpul anyam. Dan jika ingin membuat simpul anyam berganda tinggal dilanjutkan dengan langkah keempat dan kelima saja.

2.              Simpul Nelayan Kembar Inggris (Fisherman's Knot)

Simpul Nelayan, Simpul Kembar, Simpul Inggris, atau Fisherman's Knot. Banyak nama yang disandang oleh simpul ini. Selain itu simpul nelayan juga kerap disebut juga sebagai simpul portugis, angler's knot, English knot, halibut knot, waterman's knot, serta portuguese knot. Namun diantara abanyak nama tersebut tampaknya yang lebih familiar di Indonesia untuk menyebut nama simpul ini adalah simpul kembar atau simpul nelayan.
Nama simpul kembar merujuk kepada bentuk simpul ini yang sebenarnya merupakan gabungan dari dua buah simpul hidup. Sedangkan penyebutan sebagai simpul nelayan (fisherman's knot) selain lantaran kerap digunakan sebagai penyambung nilon (tali) pancingan juga sering digunakan untung menyambung dua utas tali yang dalam kondisi basah.
Simpul-kembar-nelayan-fhiserman's-knot

Cara Membuat Simpul Kembar atau Nelayan

Seperti diuraikan di awal, simpul nelayan, simpul kembar, simpul inggris, simpul portugis (fisherman's knot) sebenarnya merupakan gabungan dari dua buah simpul hidup pada masing-masing ujung dari dua utas tali. Sehingga cara membuat simpul ini sebenarnya sangat mudah dan tidak sulit. Cara membuat simpul ini adalah sebagai berikut:
a.       Sejajarkan dua buah utas tali
b.      Buatlah simpul hidup pada utas tali pertama dengan badan tali kedua berada di tengah sosoknya.
c.       Buatlah simpul hidup pada utas tali kedua dengan badan tali pertama berada di tengah sosoknya.
d.      Tarik kedua utas tali sehingga kedua simpul hidup menjadi erat dan rapat.

Manfaat Simpul Kembar, Nelayan, Inggris (Fisherman's Knot)

Manfaat simpul kembar, nelayan, inggris (fisherman's knot) sebagaimana telah disinggung di bagian awal artikel ini adalah untuk menyambung dua buah utas tali yang mempunyai ukuran (besar) yang sama namun dalam keadaan basah atau licin. Sehingga simpul ini kerap digunakan oleh para pemancing dan nelayan untuk menyambung nilon atau tali pancing.
Dalam kepramukaan sendiri selain simpul nelayan dikenal juga beberapa simpul lain yang digunakan untuk menyambung tali semisal simpul mati dan simpul anyam. Bedanya, simpul kembar digunakan jika tali yang disambung berukuran sama besar namun dalam keadaan basah atau licin. Sedangkan simpul mati digunakan jika ukuran tali sama besar dan tali kering, 

3.              Simpul Hidup

Simpul hidup merupakan simpul paling dasar. Simpul hidup atau overhand knot juga menjadi simpul yang mendasari pembuatan simpul-simpul lainnya seperti simpul mati dan simpul nelayan atau simpul kembar.
Simpul hidup digunakan sebagai simpul pada ujung tali untuk menjaga agar jalinan tali di ujung tali tidak terurai serta menjaga tali dari pergeseran. Di kepramukaan, simpul hidup termasuk salah satu simpul yang harus dikuasai oleh para pramuka. Simpul ini termasuk salah satu simpul yang diujikan dalam Syarat Kecakapan Umum baik untuk pramuka siaga maupun SKU Penggalang
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjna4QkUu7kXpAV3Dbx9qS8-E0rh1rH_ytY5jqcb-jPjOA6jwNn40Naw9FE4RhZFOFYc0qmIoQeVF5hVwib53TTqki35INrIU77XftZp7F-37zXhJfF8_w7HTDCwOpvyS8i5kwe1JZ4g8U/s320/simpul-hidup-6.jpg

Cara Membuat Simpul Hidup

Untuk membuat simpul hidup sangatlah mudah. Caranya buatlah sosok (lingkaran) kemudian masukkan salah satu ujung tali ke dalam sosok tersebut kemudian eratkan (tarik kedua ujung tali) hingga sosok tadi mengencang.
Selain overhand knot juga dikenal double overhand knot dan overhand loop.  Double overhand knoot merupakan overhand knoot ganda di mana pada langkah kedua (gambar kedua) tali dimasukkan dua kali ke dalam sosok baru dieratkan. Sedangkan untuk overhand loop membuatnya dengan terlebih dulu membagi tali (bagian yang hendak disimpul) menjadi dua bagian baru disimpul hidup sehingga salah satu ujungnya berupa sosok.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRATrCnblyav2xTmK3VZfMPhJ6BtHjoCeqK4ZFn8axfmKNrqRRIwSjoHYDP4GNviq1odq1RJhCG9U6sBPuS2XLs2deW64YfYFBGTyFp7QEDCG76yR6leLf0Qf8oPYmZnoX7dSqpduUjpQ/s400/simpul-overhand-loop-double.jpg
Namun kedua simpul ini lebih jarang digunakan di kepramukaan. Untuk overhand loop lebih sering diganti dengan simpul tiang karena overhand loop akan lebih sulit dilepas setelah menerima beban yang kuat ketimbang simpul tiang.

4.              Simpul Tambat (Timber Hitch)

Membuat simpul tambat (timber hitch) memang tidak termasuk salah satu materi dalam ujian SKU, lain halnya dengan simpul pangkal dansimpul tiang. Namun simpul tambat pun harus dikuasai karena dalam pembuatan ikatan silang, harus didahului dengan simpul tambat ini. Padahal teknik kepramukaan ikatan silang termasuk salah satu syarat dalam SKUPenggalang Ramu.
Simpul tambat atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai timber hitch sebenarnya sebuah simpul yang sangat sederhana dalam tali temali. Kegunaannya, selain untuk memulai ikatan silang juga untuk menautkan tali pada benda-benda lain, terutama benda-benda yang berukuran besar.

Cara Membuat Simpul Tambat

Untuk mempelajari keterampilan kepramukaan bidang tali temali, simpul tambat, Blog Pramuka ini menyajikan gambar-gambar tutorial langkah perlangkah dalam membuat simpul tambat. Juga dilengkapi dengan animasi sederhana tentang pembuatan simpul tambat.
Mari kita mulai belajar membuat simpul tambat dengan memperhatikan gambar berikut:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHBDapH6WeGrJvbNnPs7JyYrf0uX3eTAlKGG-_t435QcAj2mGMpEkELP0Gnr2SpaFuUYtRSz1lQioIPhb5XccBoclBDZp3Nmkkmgz_c0qRWw5Y4Q4SM67jSmBLX9zulpeJlJXxWIf4hHo/s640/simpul-tambat-2.jpg
langkah-langkah membuat simpul tambat yaitu:
a.       Belitkan tali pada benda yang hendak di tali semisal batang kayu.
b.      Putar (tautkan) ujung tali sehingga membentuk sosok (mata tali) pada badan tali.
c.       Belitkan ujung tali melingkari badan tali yang nantinya bersentuhan dengan batang kayu.
d.      Belitkan seperti langkah ke-3 hingga beberapa kali (banyaknya belitan disesuaikan dengan besar batang kayu)
e.       Tarik badan tali dan dorong sosok (mata tali) hingga erat dengan batang kayu.
f.       Selesai

5.              Simpul Tiang (Bowline Knot)

Membuat simpul tiang atau bowline knot menjadi salah satu teknik kepramukaan bidang tali temali yang wajib dikuasai oleh setiap pramuka. Simpul tiang juga termasuk salah satu materi yang terdapat dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU). Keterampilan membuat simpul tiang termuat sebagai syarat SKU Penggalang bersama simpul mati, simpul hidup, simpul anyam, dan simpul pangkal.
Simpul tiang sebenarnya sama dengan simpul anyam, perbedaannya hanya pada posisi dan manfaatnya atau kegunaannya. Jika simpul anyam dibuat dengan dua dua ujung dari dua utas tali (antara ujung dengan ujung tali) berbeda dengan simpul tiang yang dibuat dengan satu utas tali dimana simpul dibuat antara ujung tali dengan badan tali. Namun jika diperhatikan bentuk tautan talinya sama.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY-pfJWXZlphKv5oMZpKaA6T6lk8T3b2WOAAASg9rW3Ey5ulANkRV4LG0W_a8EKdRO14lwtN3Zj6tXHN4RgM4pZ3eKN98fBEMg6xSd6an8OIIK2BEr0xlFgb2zrZo586T7_ASLVsFQHj8/s320/simpul-tiang-1.jpg
Manfaat dari simpul tiang adalah untuk membuat sebuah sosok (mata tali) yang kedudukannya tetap (tidak bergeser) atau untuk mengikat sesuatu yang membutuhkan keleluasaan bergerak semisal leher binatang. Dengan simpul tiang, sosok yang terbuat akan tetap dan tidak bergeser (menciut atau melonggar) sehingga leher binatang tidak terjerat.

Cara Membuat Simpul Tiang

Untuk membuat simpul tiang caranya tidak sulit. Perhatikan terlebih dahulu gambar berikut:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTzjdMD7eCYtRcQcnJLeVRJtIkf7VQlSJulBfIhDYzMQIUetYMsmzt_tkMWtX6d-Y1ET1f4Iii-II2w1hgvXhXstRlmU6NsH4nBg-Iu5-iQ5FPGmQ1pEiWNwGcdiA_i-jkNXG3tW5NwwA/s320/simpul-tiang-3.jpg
a.       Pertama buatlah sosok di bagian tengah tali.
b.      Ujung tali dimasukkan ke dalam sosok dari arah bawah, kemudian ke atas tali di sisi lain sosok, dan terakhir lewatkan ke belakang (bawah) utas tali yang ada di sebelah atas sosok.
c.       Lingkarkan tali pada utas tali tersebut, kemudian masukkan ujung tali ke dalam sosok.
d.      Tarik kedua badan tali beserta ujung tali sehingga simpul menjadi erat.

6.              Simpul Jangkar (Cow Hitch)

Membuat simpul jangkar atau cow hitch menjadi salah satu simpul dalam teknik kepramukaan bidang tali temali yang sering dipraktekkan. Baik pada pramuka siaga,penggalangpenegak hingga pandegadiharapkan menguasai simpul jangkar ini. Apalagi simpul jangkar menjadi salah satu simpul yang diujikan dalam Syarat Kecakapan Umum.
Simpul jangkar (cow hitch) kerap digunakan untuk menautkan tali pada benda lain secara cepat, mengikat jangkar, hingga membuat usungan darurat atau dragbar bersama dengansimpul pangkal dan ikatan palang.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9UfgYhcAW0RHptCLH25BzITpOmEzlluVUEwc7FmrfYmMN4E_5CX9BJ8fczltxBiXHBtx8jo2AK_rk0Prs9gXZpAXcj3DnbMswioT64xM9tdFCPTxQ7RutIERu2C_d7mlcbGnIJEC9fNM/s320/simpul-jangkar-1.jpg

Cara Membuat Simpul Jangkar

Untuk membuat simpul jangkar atau cow hitch sangat mudah. Ada beberapa cara dalam membuat simpul jangkar. Cara yang paling umum dan dianjurkan adalah sebagai berikut:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_ShGS1K48kZVMd8Adp2QmgsUzptui18zkfWFjl8hyphenhyphennt704UGxrjxGIScbxiROeVOv_7jxKJqmhIC3hfW5ob6L_ywEljry6iICDnC6sp4tDwSmAhXZ8W48OOqsT2IbCa39TyyiMkEUD1A/s320/simpul-jangkar.jpg
a.          Lingkarkan ujung tali pada benda yang hendak ditali dari sebelah bawah benda (gambar 1)
b.         Lintaskan ujung tali di belakang badan tali (gambar 2)
c.          Lingkarkan ujung tali sekali lagi pada benda yang hendak ditali dari sebelah atas benda (gambar 3)
d.         Selipkan ujung tali sehingga sama dan sejajar dengan badan tali (gambar 4)
e.          Tarik kedua ujung tali sehingga simpul mengencang.
Di samping cara tersebut di atas, bisa juga dengan langkah lain seperti gambar berikut:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGoZYB0eqA35-YPNXKLhQe31TB8Z7BWTsWYcFn_kPe2is5HlWxHsfgoCQToKE3Yb-Z5V1rwMpILedIEpSAzZ8VJIXKh8PjqlklL27y-AHkSPOxihHzhwtucYSrIMIqQuUExPLkQJ6r24Y/s1600/simpul-jangkar-2.jpg
a.       Bagi dua tali dan lingkarkan pada benda yang hendak ditali
b.      Tarik kedua badan tali (lihat tanda panah), sehingga seluruh tali masuk ke dalam sosok
Cara kedua ini tampak lebih mudah dan cepat namun memiliki keterbatasan terutama jika badan tali terlalu panjang akan sehingga memakan waktu ketika menarik badan tali hingga masuk ke dalam sosok. Karena itu cara kedua hanya direkomendasikan jika tali tidak terlalu panjang.

7.              Simpul Anyam (Sheet Bend)

Membuat simpul anyam atau sheet bend menjadi salah satu teknik kepramukaan bidang tali temali yang paling dasar. Bersama dengansimpul mati, simpul hidup, simpul pangkal, simpul jangkar, dan beberapa lagi, simpul anyam akan sangat sering dipakai dalam kegiatan tali temali di kepramukaan. Karena peran pentingnya itu para pramuka, mulai darisiaga, penggalang, maupun anggota dewasa, sudah selayaknya menguasai dengan benar teknik pembuatan simpul anyam (sheet bend ).
Simpul anyam digunakan untuk menyambung dua buah utas tali kering yang ukurannya tidak sama besar. Dalam arti, jika ingin menyambung dua utas tali di mana yang satu berukuran besar dan satunya lagi berukuran kecil, gunakanlah simpul anyam.
simpul-anyam-05

Cara Membuat Simpul Anyam

Untuk membuat simpul anyam atau sheet bend tidaklah sulit. Caranya adalah:
simpul-anyam-sip
a.       Buatlah sosok pada ujung utas tali yang berukuran lebih besar (dalam gambar, tali berwarna biru)
b.      Masukkan ujung tali yang lebih kecil (merah) ke dalam sosok tali besar (biru) dari arah bawah
c.       Belitkan ujung tali kecil (merah) di bawah tali biru
d.      Sisipkan ujung tali merah ke bawah badan tali itu sendiri (gambar 3)

8.              Simpul Pangkal (Clove Hitch)

Membuat simpul pangkal atau clove hitch amatlah mudah, gak percaya?. Kita praktekkan saja betapa mudahnya membuat simpul pangkal. Simpul pangkal sendiri merupakan salah satu ‘simpul wajib’ dalam teknik kepramukaan di samping simpul mati, simpul hidup, simpul anyam, dan beberapa simpul lainnya. Simpul ini berguna untuk menautkan pada balok serta untuk memulai dan mengakhiri beberapa ikatan semisal ikatan palang, ikatan silang, dan ikatan canggah. Mengingat fungsinya simpul pangkal di atas layaklah jika dikatakan sebagai simpul wajib.
Dalam kepramukaan simpul ini akan sering digunakan. Seperti untuk mengikatkan tali tenda pada pasak tenda dan saat mengikatkan tali penegang pada tiang tenda. Apalagi ketika membuat pionering semisal tiang bendera, gapura tenda, menara pandang dan lainnya, simpul yang satu ini tidak pernah terlewatkan. Saat menyambung tiang bendera, ikatan canggah yang digunakan diawali dan diakhiri dengan simpul pangkal. Pun ketika membuat menara pandang ataupun gapura yang tentunya akan banyak menggunakan ikatan palang untuk menautkan dua tongkat (kayu) yang berpalangan di mana simpul pangkal akan menjadi simpul awal dan akhir juga.
Sebagian pihak memilih menyebut simpul pangkal sebagai ikatan pangkal. Hal ini didasari pemahaman arti ‘ikatan’ sebagai persambungan antara tali dengan benda lain semisal kayu dan tongkat. Dengan dasar pengertian tersebut simpul palang, simpul jangkar, dan simpul tambat akan dinamai sebagai ikatan lantaran tertaut dengan benda lain. Padahal seharusnya ikatan dimaknai sebagai ‘rangkaian tali dengan susunan tertentu yang digunakan untuk menautkan (menyatukan) dua atau lebih benda lain’. Jika menggunakan pengertian yang terakhir ini, simpul pangkal bukanlah ikatan karena tidak menyatukan dua atau lebih benda lain.

Cara Membuat Simpul Pangkal (Clove Hitch)

Di awal artikel sudah disampaikan bahwa membuat simpul pangkal itu mudah. Saking mudahnya dengan mata terpejam pun seharusnya bisa. Apalagi kemampuan membuat simpul ini menjadi syarat dalam Syarat Kecakapan Umum mulai dari pramuka siaga, pramuka penggalang, bahkan pramuka penegak. Kita mulai cara membuat simpul pangkal.
Cara Pertama:
a.       Lingkarkan tali pada tongkat atau kayu (dari arah bawah) sehingga membentuk ‘sosok’ dengan tongkat ada di tengahnya.
b.      Lingkarkan sekali lagi di sebelah kiri ‘sosok’ yang pertama.
c.       Ujung sosok dimasukkan sebagaimana arah tanda panah pada gambar di bawah
d.      Rapatkan kedua sosok dan tarik ujung tali hingga kencang.
e.       Selesai
simpul-pangkal-1
Cara Kedua:
a.       Buatlah dua ‘sosok’ tali seperti pada gambar “a”. Perhatikan posisi kedua ujung tali di mana ujung pertama ada di atas tali (pada gambar, ‘sosok’ yang kiri) dan ujung kedua ada di bawah tali (pada gambar, sosok yang kanan)
b.      Rekatkan kedua sosok hingga bertumpukan dengan posisi sosok yang ujung talinya di bawah berada di atas sosok yang ujung talinya di bawah (gambar “b”)
c.       Masukkan sosok yang bertumpukan tadi melingkari tongkat atau kayu (gambar “c”)
d.      Selesai.
simpul-pangkal-2
Kedua cara membuat simpul pangkal di atas sama-sama mudahnya. Tinggal memilih mana yang disukai dengan memperhatikan kondisi. Artinya simpul pangkal hendak di buat di tengah-tengah kayu lebih tepat menggunakan cara pertama karena jika menggunakan cara kedua akan kesulitan saat menempatkan simpul ke tongkat.

9.              Simpul Mati (Reef Knot)

Simpul mati atau reef knot (disebut juga sebagai square knot) merupakan salah satu simpul mendasar dalam kepramukaan dan kehidupan sehari-hari. Bagi seorang pramuka baik pramuka siaga, pramuka penggalang, pramuka penegak maupun pandega seharusnya menguasai simpul mati ini.
Kegunaan simpul mati adalah untuk menyambung dua buah tali yang sama besar dan dalam keadaan kering. Ini berbeda dengan simpul anyam yang digunakan untuk menyambung dua buah tali yang besarnya berbeda. Ataupun dengan simpul nelayan (simpul Inggris) yang digunakan untuk menyambung tali yang basah atau licin. Di samping untuk menyambung tali, simpul mati juga digunakan untuk menali perban segi tiga (mitela) saat melakukan PPPK. Dengan fungsi dan kegunaannya, simpul mati akan sangat sering digunakan oleh seorang pramuka baik ketika mengikuti kegiatan kepramukaan maupun di kehidupan sehari-hari.

Cara Membuat Simpul Mati

Setelah mengetahui kegunaan simpul mati, sekarang saatnya seorang pramuka belajar cara membuat simpul mati. Caranya gampang, silakan lihat gambar berikut:
simpul-mati-2

Untuk memudahkan instruksi, dalam tutorial membuat simpul mati ini kita ibaratkan sedang menyambung dua buah tali yang satu berwarna biru dan satunya lagi berwarna putih. Langkah-langkah membuat simpul mati adalah sebagai berikut:
a.       Letakkan ujung tali putih di atas ujung tali biru.
b.      Lingkarkan ujung tali putih ke bawah tali biru kemudian lingkarkan lagi ke atas.
c.       Balik arah ujung tali biru yang tadinya ke arah kanan menjadi ke arah kiri . Demikian juga dengan ujung tali putih, balik ke arah kanan dan letakkan ujungnya di atas ujung tali biru.
d.      Ulangi langkah pada nomor dua.
e.       Tarik masing-masing ujung tali sehingga simpul menjadi kencang.
f.       Dan selesai, simpul mati atau reef knot atau square knot telah jadi.

B.            Jenis-jenis Ikatan dalam Tali Temali

Jenis-jenis ikatan yang digunakan dalam tali temali dan pionering oleh pramuka itu apa saja?. Terkadang saat melihat sebuah pionering yang sudah berdiri megah kita menjadi bingung dengan jenis simpul dan ikatan yang dipergunakan, seakan ribet sekali. Padahal, dalam tali temali maupun pionering yang dipraktekkan dalam kepramukaan, pada intinya hanya menggunakan 4 jenis ikatan. Ikatan pun menjadi salah satu teknik kepramukaan yang mendasar dan sangat sering digunakan.
Keempat jenis ikatan tersebut adalah ikatan palang, ikatan silang, ikatan canggah, dan ikatan kaki tiga. Dalam kesempatan kali ini kita akan mencoba mempraktekkan membuat masing-masing dari jenis ikatan tersebut. Ikatan dalam tali temali sendiri mempunyai arti sebagai rangkaian tali dengan susunan tertentu yang digunakan untuk menautkan (mengikat) dua atau lebih benda lain.
1.              Ikatan Palang (Square Lashing)
Ikatan palang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai square lashing merupakan sebuah ikatan yang berfungsi untuk menautkan dua tongkat atau kayu yang posisinya saling tegak lurus. Penggunaannya seperti untuk membuat kerangka dragbar (tandu), dll. Untuk membuat ikatan palang, berikut adalah langkah-langkahnya:
a)      Buatlah simpul pangkal di salah satu tongkat. Belitkan sisa utas tali yang pendek ke utas tali yang panjang.
b)      Belitkan tali sedemikian rupa (lihat gambar poin “b” dan “c”) pada kedua tongkat. Bagian atas, jejerkan lilitan tali kedua di sebelah dalam lilitan kedua, demikian selanjutnya).
c)      Setelah sekitar empat lilit (atau sesuai kebutuhan), ganti arah putaran tali dan lilitkan di antara dua tongkat (lihat gambar “c” dan “d”)
d)      Akhiri ikatan dengan simpul pangkal di tongkat yang berbeda dengan yang disimpul pangkal pada pertama ikatan (lihat gambar “e” dan “f”)
ikatan-palang-2 ikatan-palang-3


2.              Ikatan Silang (Cross Lashing)
Ikatan silang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai cross lashing. Kegunaan dari ikatan ini adalah untuk menautkan dua buah tongkat atau kayu yang psosisinya bersilangan. Umumnya sudut yang terbentuk dari dua buah tongkat tersebut tidak tegak lurus atau 90 derajat. Jika tegak lurus gunakanlah ikatan palang. Untuk membuat ikatan silang ikutilah langkah-langkah berikut:
a)      Buatlah simpul tambat di persilangan kedua tongkat.
b)      Belitkan tali antara sudut samping sebanyak empat kali (atau lebih sesuai kebutuhan).
c)      Ganti belitkan tali antara sudut atas-bawah sebanyak empat kali (atau lebih sesuai kebutuhan).
d)      Akhiri ikatan silang dengan membuat simpul pangkal di salah satu kayu atau tongkat.
simpul-tambat ikatan-silang-2


3.              Ikatan Canggah
Ikatan Canggah digunakan untuk menyambung dua buah tongkat secara lurus. Penggunaan ikatan canggah seperti untuk membuat tiang bendera dengan sambungan tongkat. Terdapat beberapa versi ikatan canggah, namun yang lebih sering digunakan adalah sebagaimana langkah-langkah berikut:
a)      Buatlah sosok di antara dua tongkat yang disambung.
b)      Utas tali yang panjang dililitkan mengitari kedua tongkat. Lilit hingga bagian akhir persambungan.
c)      Masukkan utas tali ke dalam sosok yang dibuat pada langkah pertama tadi (gbr. 2)
d)      Tarik ujung tali sehingga sosok masuk ke dalam lilitan (gambar 2)
e)      Utas tali yang bawah simpul dengan simpul pangkal
ikatan-canggah-3
4.              Ikatan Kaki Tiga (Tripod Lashing)
Ikatan kaki tiga digunakan untuk menggabungkan tiga buah kayu atau tongkat dengan posisi saling lurus atau untuk membentuk kaki tiga. Untuk membuat ikatan kaki tiga ikuti langkah-langkah berikut:
a)      Susun tongkat secara sejajar.
b)      Buatlah simpul pangkal di salah satu tongkat terluar.
c)      Belitkan tali membentuk anyaman pada ketiga tongkat (gbr. 3 –4)
d)      Belitkan tali secara menyilang mengikat anyaman antara tongkat pertama dan kedua (gbr. 5-6)
e)      Lakukan hal serupa antara tongkat kedua dan ketiga (gbr. 7-8)
f)       Buatlah simpul anyam di tongkat terluar (yang berbeda tongkat dengan simpul anyam pertama) (gbr. 9-12)
Itulah cara membuat ikatan palang, ikatan silang, ikatan canggah, dan ikatan kaki tiga. Jika gambar kurang jelas atau terlalu kecil, silakan klik kanan kemudian klik ‘buka tautan di tab baru’ untuk memperoleh gambar dengan ukuran yang lebih besar. Semoga teknik kepramukaan mengenai ikatan dalam tali temali dan pionering yang biasa digunakan pramuka ini membantu kita menguasai teknik kepramukaan.
ikatan-kaki-tiga-2

C.           Macam-macam contoh penerapan Pionering

1.              Pionering Gapura dengan 23 Tongkat

Membuat pionering gapura tenda dengan menggunakan 23 tongkat pramuka. Yup, kali ini Blog Materi Latihan PramukaPramukaria, mencoba mendesain sebuah gapura tenda dengan memanfaatkan tongkat pramuka standar pramuka sebanyak 23 tongkat. Dengan bantuan tali temali, tongkat-tongkat tersebut dirangkai menjadi sebuah gapura tenda yang siap digunakan di perkemahan.
Untuk lebih mempermanis penampilan gapura, di sisi kanan dan kiri gapura ditambahkan rangkaian tongkat yang membentuk sepasang kipas dengan menggunakan 14 tongkat. Sehingga total tongkat pramuka yang dibutuhkan untuk membuat gapura dan aksesorisnya mencapai 37 tongkat.
Kesemua tongkat tersebut sengaja menggunakan tongkat ukuran standar dengan satu ukuran. jadi semua tongkat memiliki panjang yang sama yaitu 160 cm, tanpa ada yang dipotong ataupun menggunakan tongkat bantuan yang berukuran berbeda.
Penampilan gapura tenda dengan 23 tongkat standar pramuka tersebut adalah sebagai berikut:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe60sagcrfqdMrr9niIYbKRmURrNTs6fW47UkUN-xPWZqRkUBFB17BlBZ-1sA0_-k8_nvX_YYEn7osKnQDqoQQjwFOzPbCkLLymZGvORRjoYOa_7UFRzU9rTACLJ4XRFcrsl0I1OwrnMw/s400/gapura-23-tongkat.jpg
Gapura tenda pramuka dengan 23 tongkat
Bagian utama gapura tersebut adalah dua buah tiang gapura yang masing-masing merupakan persambungan dari tiga buah tongkat. Untuk menopang kedua tiang tersebut dipasang dua bilah yang masing-masing merupakan persambungan dari dua tongkat. Tongkat-tongkat lainnya di posisikan sebagaimana dalam gambar gapura di atas.
Untuk menyambung tongkat digunakan ikatan canggah seperti ketika menyambung tongkat untuk membuat tiang bendera. Sedangkan untuk menautkan tongkat yang saling berpalangan (90 derajat) digunakan ikatan palang. Terakhir untuk penguat tiang utama ditautkan tongkat miring 45 derajat dari tiang gapura ke bagian sisi gapura yang ditautkan dengan menggunakan ikatan silang.
Untuk mempelajari cara membuat ikatan palang, ikatan silang, dan ikatan canggah, baca artikel: Jenis-jenis Ikatan.
Bagian sisi kiri dan kanan gapura di antara dua tiang pembantu dirajut dengan tali pramuka dengan menggunakan simpul jangkar sebagaimana ketika membuat dragbar. Tentang cara membuat dragbar, baca artikel: Cara Membuat Dragbar dan Cara Membuat Simpul Jangkar.

Untuk merakit kipas yang nantinya diletakkan di samping kiri dan kanan gapura caranya adalah dengan memposisikan 7 tongkat yang mengembang di ujung atasnya (sudut sekitar 15 derajat) dan mengumpul di ujung satunya. Gunakan seutas tali untuk menautkan ketujuh tongkat tersebut dengan simpul pangkal atau simpul tangga pada masing-masing tongkat. Cara membuat simpul pangkal baca: Cara Membuat Simpul Pangkal.
Nah, membuat gapura tenda dengan menggunakan tongkat pramuka sebanyak 23 batang selesai sudah. Untuk semakin menyemarakkan penampilan gapura, pada tiga tongkat di puncak gapura bisa dipasangkan Bendera Merah Putih dengan diapit Bendera Pandu Dunia (WOSM) dan Bendera Cikal (Bendera Gudep). Silakan untuk melakukan modifikasi sesuai dengan kreatifitasnnya masing-masing sehingga tampilan gapura akan semakin menarik namun mudah dan cepat saat pembuatannya.

2.              Contoh Model Pionering Jembatan

Contoh model pionering ini melengkapi posting sebelumnya tentang contoh model pionering menara pandang. Yang disajikan adalah contoh model-model pionering berbentuk jembatan dalam bentuk gambar dan foto. Dengan contoh ini para pramuka dapat merakit pionering ataupun menjadi sumber inspirasi dalam menciptakan model-model pionering jembatan lainnya.
Selain dalam bentuk jembatan, pionering dapat juga dibuat dalam model-model lainnya semisal pionering berbentuk tiang bendera, pionering berbentuk menara pandang dan pionering berbentuk bangunan gapura.
Pionering sendiri diambil dari kata dalam bahasa Inggris ‘pioneering’ yang dapat diartikan sebagai ‘kepeloporan’. Atau dari bahasa Indonesia ‘pionir’ yang menurut Kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai “penganjur; pelopor; perintis jalan; pembuka jalan.” Dalam kepramukaan pionering merupakan salah satu keterampilan kepramukaan untuk mendirikan bangunan darurat dengan menggunakan bahan-bahan yang terbatas. Dengan menggunakan barang seadanya semisal kayu, tongkat, dan tali, seorang pramuka dituntut dapat membuat menara pandang, jembatan darurat, tiang bendera, dan aneka perabot perkemahan seperti meja makan, rak piring, rak sepatu dan lainnya.
Dalam membuat pionering tentu dituntut kemampuan dan penguasaan terhadap materi tali temali semisalsimpul mati, simpul hidup, simpul pangkal, ikatan palang, ikatan silang, ikatan canggah dan lain sebagainya. Karena dalam membuat pionering salah satu bahan utamanya adalah tali.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd55Wvg_AZ9ujFEnzGCmH-MhIXkGPyBDZ-1Mp3IOsPSxYv6DElhzK6FdBSyiK7MSXc12mjgLQhLcI0Nhed5Rx1PO7VKAQxnWKcJ3wb0iCuzvtM_yZgFrC-rU42xWMUyCWCIjmtO1Hgrkw/?imgmax=800

Gambar dan Contoh Pionering Jembatan

Berbagai contoh gambar pionering berbentuk jembatan darurat. Kesemua pembuatan jembatan-jembatan ini menggunakan teknik pionering.
·         Jembatan Kaki Delapan
jembatan-kaki-delapan
·         Jembatan Derek
jembatan-derek
·         Jembatan Tarik
jembatan-tarik
·         Jembatan Tali
jembatan-tali
·         Jembatan Monyet
Jembatan-monkey
·         Jembatan Suspensi
jembatan-suspensi

Persiapan Membuat Pionering Jembatan

Di dalam kepramukaan pionering bisanya dibuat dalam dua jenis. Yang pertama adalah pionering dalam ukuran sebenarnya dan digunakan sebagaimana mestinya. Jika membuat pionering jembatan berarti pionering tersebut memang dapat dipergunakan dan aman untuk menyebarang. Pembuatan pionering jenis ini perlu perhitungan yang matang dengan memperhatikan kondisi medan (semisal sungai) yang hendak dipasangi jembatan.
Jensi kedua adalah pionering dalam bentuk maket atau miniatur. Untuk membuat pionering (termasuk pionering jembatan) dalam bentuk miniatur atau maket, selain memperhatikan simpul dan ikatan yang digunakan juga perlu memperhatikan aspek rasionalitas. Artinya, miniatur pionering yang dibuat tersebut mempunyai bentuk dan ukuran yang logis sehingga jika diterapkan dalam kenyataan bisa benar-benar dibangun.
Itu beberapa model pionering jembatan yang mungkin dapat dicoba oleh para pramuka baik penggalang,penegak, maupun pandega. Satu yang pasti, pembuatan pionering selalu menjadi kegiatan yang penuh tantangan. Dalam pengerjaannya membutuhkan ketelitian, kesabaran, dan kekompakan tim. Sehingga ketika sebuah pionering terselesaikan, rasa puas dan bangga yang dirasakan tidak akan tergantikan.

3.              Contoh Model Pionering Menara Pandang

Contoh model pionering menara pandang yang disajikan lengkap dengan gambar dan foto ini adalah model-model pembuatan pionering khusus untuk menara pandang. Contoh ini tentunya dapat dijadikan inspirasi bagi parapramuka dalam membuat pionering. Di samping pionering model menara pandang, tentu ada model-model pionering lainnya seperti pionering tiang bendera, jembatan, gapura (pintu gerbang) dan berbagai jenis lainnya. Tetapi dalam postingan teknik kepramukaan kali ini dikhususkan membahas mengenai menara pandang.
Pionering sendiri diambil dari kata pionir yang mempunyai arti “penganjur; pelopor; perintis jalan; pembuka jalan:” (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Atau diambil dari bahasa Inggris ‘pioneering’ yang berarti ‘kepeloporan’. Dalam kepramukaan pionering merupakan keterampilan dalam pembuatan bangunan darurat dengan menggunakan bahan-bahan seadanya. Jenis bangunan yang dibuat semisal menara pandang atau menara jaga, tiang bendera, gapura atau pintu gerbang, jembatan, dan aneka perabotan perkemahan semacam meja makan, rak sepatu, dan lain-lain. Bahan yang digunakan untuk membuatnya biasanya terbatas pada kayu dan tali. Karena itu dalam pembuatan pionering sangat diperlukan penguasaan terhadap materi tali-temali termasuk aneka simpul dan ikatan.
pionering-foto

Gambar Pionering Menara Pandang

Pada kesempatan kali ini akan diberikan contoh berbagai model bangunan menara pandang, menara pantau, atau menara jaga dengan teknik pionering.
·         Menara pandang segitiga
menara-pandang-segitiga-pir
·         Menara pandang dua segitiga bersilangan
menara-pandang-segitiga-bersilanganmenara-pandang-setiga-bersi
·         Menara pandang dua segitiga terbalik
menara-pandang-segitiga-dua-terbalik
·         Menara pandang dua kaki
menara-pandang-kaki-dua
·         Menara pandang segiempat segitiga
menara-pandang-kaki-empat-s
·         Menara pandang segiempat persegi
menara-pandang-segiempat-ko
·         Menara pandang segi empat enam kaki
menara-persegi-dengan-tangga

Persiapan Membuat Pionering Menara

Dalam membuat pionering menara perlu perispan yang mantang. Apalagi jika membuatnya dalam ukuran yang sebenarnya yang sangat memperhatikan tingkat keamanan baik bagi pembuat, pemakai, maupun orang lain di sekitarnya. Penggunaan ikatan dan simpul pun harus tepat. Bagian mana yang harus mengunakan ikatan kaki tiga, iktan canggah, ikatan palang, ataupun ikatan silang. Pun pemilihan simpul seperti simpul mati, simpul pangkal, cara menyambung tali, dan lain sebagainya.
Dalam kepramukaan, baik latihan maupun lomba, terkadang peserta didik diberikan tugas untuk membuat pionering bukan dalam ukuran yang sebenarnya. Melainkan dalam ukuran yang lebih kecil atau biasa dinamakan maket pionering. Dalam pembuatan maket pionering selain memperhatikan ketepatan dalam penggunaan simpul dan iktan juga harus memperhatikan aspek realitas. Artinya, maket pionering yang dibuat tersebut bisa terwujud dan berdiri kokoh seumpama dibuat dalam ukuran yang sebenarnya.
Terakhir, gambar-gambar pionering di atas hanyalah sekedar contoh. Karena itu pramuka yang ingin membuat pionering (maket ataupun ukuran sebenarnya) dituntut kreatifitasnya untuk membuat model-model yang lebih baik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar